Sabtu, 06 Oktober 2012

Tugas Psikologi Lintas Budaya 1.



1       Pengertian dari Psikologi lintas budaya adalah
Kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan di antara ubaha psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis; serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.

2. Tujuan mempelajari psikologi lintas budaya menurut saya adalah sebagai awal pendukung untuk lebih mengenal budaya termasuk budayanya sendiri.

3. Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu  lain adalah Bahwa psikologi lintas budaya sama sama mempelajari dan menganut budaya nya, termasuk budayanya sendiri, memperdalam ilmu budaya dan memahami serta membudayakan budayanya tersebut.
4. Etnosentrisme dalam psikologi lintas budaya adalah  Menurut Matsumoto (1996) etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Dengan adanya etnosentrisme, kelompok yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan saling dukung satu sama lain.

5. Persamaan dan perbedaan antar budaya melalui elkulturasi dan sosiologi
Adalah dimana enkulturasi dan sosialisasi sama-sama memperkenalkan budaya baru pada masyarakat.
Perbedaanya yaitu bila enkulturasi adalah proses pengenalan norma yang berlaku dalam masyarakat tanpa mencampuradukannya dalam budaya asing. Sedangkan sosialisasi adalah proses bagaimana seorang individu memperkenalkan norma – norma yang ada di masyarakat agar bisa di terima oleh masyarakat.
6. Persamaan dan perbedaan antar budaya melalui perkembangan moral
Adalah Cara-cara anak memahami dunia mereka semakin lama menjadi semakin kompleks. Perubahan kognitif ini juga berdampak pada berubahnya pemahaman mereka dalam penilaian moral, penafsiran anak kecil tentang hadiah dan hukuman menuju prinsip-prinsip kebenaran dan kesalahan.

7. Persamaan dan perbedaan antar budaya melalui perkembangan remaja
Pada dasarnya remaja memiliki semangat yang tinggi dalam aktivitas yang digemari. Mereka memiliki energi yang besar, yang dicurahkannya pada bidang tertentu, ide-ide kreatif terus bermunculan dari pikiran mereka. Selain itu, remaja juga memiliki rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Untuk menuntaskan rasa ingin tahunya, mereka cenderung menggunakan metode coba-coba. Sebagai contoh, ketika berkembang sistem belajar yang menyenangkan atau disebut Quantum Learning, remaja cenderung mencoba hal tersebut. Namun hal ini tidak terbatas hanya pada budaya yang bersifat positif, tapi juga pada budaya negatif. Misalnya, ketika berkembang budaya “clubbing” di kota-kota besar, sebagian besar remaja marasa tertarik untuk mencoba, sehingga ketika sudah merasakan kelebihannya, perbuatan itu terus dilakukan.


8. persamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal konformitas  compliance obliance
Konformitas adalah proses dimana seseorang mengubah perilakunya untuk menyesuaikan dengan aturan kelompok. kompliance adalah konformitas yang dilakukan secara terbuka sehingga terlihat oleh umum, walaupun hatinya tidak setuju. Kepatuhan atau obedience merupakan salah satu bentuk ketundukan yang muncul ketika orang mengikuti suatu perintah langsung, biasanya dari seseorang dengan suatu posisi otoritas.  Pengaruh social (social influence) juga dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang atau lebih untuk mengubah sikap, belief, persepsi atau tingkah laku orang lain. Ada 3 aspek penting dalam pengaruh social, yaitu: konformitas (conformity), kesepakatan (compliance), kepatuhan (obedience), dan indoktrinasi insentif (intense indoctrination).

9. persamaan dan perbedaan budaya dalam hal nilai-nilai
Lintas budaya mengenai nilai-nilai baik kemasyarakatan maupun perseorangan tergolong baru nilai merupakan gambaran yang dipegang oleh perseorangan atau secara kolektif oleh anggota kelompok, yang mana dapat diinginkan dan mempengaruhi baik pemaknaan dan tujuan tindakan diantara pilihan-pilihan yang ada. Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi. Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.

10. Persamaan dan perbedaan budaya dalam hal perilaku gender      
Gender merupakan kajian tentang tingkah laku dan hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan. Gender berbeda dari seks atau jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang bersifat biologis. Perbedaan pola sosialisasi ini juga berkaitan dengan beberapa faktor budaya dan faktor ekologi.
Tuntutan masyarakat terhadap penyerasian nilai-nilai dan norma serta perilaku anak di sekolah merupakan tugas yang berat bagi para guru di sekolah. Perbedaan jenis kelamin antara anak laki-laki dan perempuan agar mereka semua mendapatkan hak yang sama dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat saling menukar kebiasaan diantara mereka tetapi tidak dari norma serta tata tertib sekolah. Secara psikologis anak prempuan lebih cenderung menekankan pada perasaan dan lebih menyenangi mainan bonek, sedangkan anak laki-laki lebih cenderung menonjolkan kekuatan pisik dan logika menurut Robert Havighurst "bahwa ada tiga perbedaan antara perilaku anak laki-laki dan perempuan. Anaka laki-laki cenderung menunjukkan kekuatan pisik dan lebih aktif, sedangkan anak perempuan bersikap menahan diri dan lebih disiplin serta bersikap lebih dewasa dari pada laki-laki".

11 Persamaan dan perbedaan budaya dalam hal social bermasyarakat
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.



12. Persamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal social kognitif
Dalam (Kebudayaan Indis.2011. Soekiman, Djoko) menyebutkan aspek kognitif berhubungan dengan tingkat perasaan, yang sangat sulit untuk dilukiskan dan diamati. Hal ini berkaitan dengan berbagai aktivitasdan meliputi berbagai objek karena peneliti mendapatkan struktur-struktur dasar yang komplek sehingga peneliti perlu membatasi diri dan mempersempit garis besar permasalahan. Hal ini lebih sulit diartikan karena justru gaya Indis berpangkal pada dua akar kebudayaan, yaitu Belanda dan Jawa yang sangat jauh berbeda. Untuk memahaminya perlu diketahui adanya suatu pengertian situasi atau fenomena kekuasaan kolonial dalam segala aspek dan proporsinya. Sebagai contoh, misalnya dalam hal membnagun rumah tempat tinggal dengan susunan tata ruangnya. Arti simbolik suatu bagian ruang rumah tinggal berhubu ngan dengan perilaku penghuninya. Pada suku Jawa, misalnya, tidaak dikenal ruang khusus bagi keluarga dengan pembedaan umur, jenis kelamin, generasi, famili, bahkan diantara anggota dan bukan anggota penghuni rumah. Maka fungsi ruang tidak dipisahkan atau dibedakan dengan jelas.

13. Persamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal individual dan kolektifitas
Diri individual adalah diri yang fokus pada atribut internal yang sifatnya personal; kemampuan individual, inteligensi, sifat kepribadian dan pilihan-pilihan individual. Diri adalah terpisah dari orang lain dan lingkungan. Budaya dengan diri individual mendesain dan mengadakan seleksi sepanjang sejarahnya untuk mendorong kemandirian sertiap anggotanya. Mereka didorong untuk membangun konsep akan diri yang terpisah dari orang lain, termasuk dalam kerangka tujuan keberhasilan yang cenderung lebih mengarah pada tujuan diri individu. Dalam kerangka budaya ini, nilai akan kesuksesan dan perasaan akan harga diri megambil bentuk khas individualisme. Keberhasilan individu adalah berkat kerja keras dari individu tersebut.
Budaya yang menekankan nilai diri kolektif sagat khas dengan cirri perasaan akan keterkaitan antar manusia satu sama lain, bahkan antar dirinya sebagai mikro kosmos dengan lingkungan di luar dirinya sebagai makro kosmos. Tugas utama normative pada budaya ini adalah bagaimana individu memenuhi dan memelihara keterikatannya dengan individu lain
B.Kolektif
Dalam konstruk diri kolektif ini, nilai keberhasilan dan harga diri adalah apabila individu tersebut mampu memenuhi kebutuhan komunitas dan menjadi bagian penting dalam hubungan dengan komunitas. Individu focus pada status keterikatan mereka (interdependent), dan penghargaan serta tanggung jawab sosialnya. Aspek terpenting dalam pengalaman kesadaran adalah saling terhubung antar personal. Dalam budaya diri kolektif ini, informasi mengenai diri yang terpenring adalah aspek-aspek diri dalam hubungan.


Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya
http://psikologi-online.com/etnosentrisme
http://id.wikipedia.org

Rabu, 04 April 2012

Tips Belajar yang Baik.

Untuk bisa pandai dan pintar, tentunya kita harus rajin belajar, setiap orang bisa membagi waktu dan menentukaan sendiri waktu belajar yang baik, misalnya pada malam hari, semua harus sesuai dengan kondisi yang ada, banyak sekali anak zaman sekarang yang lebih mementingkan bermain dari pada belajar, nah… berikut ini akan saya sampaikan cara – cara belajar yang baik, semoga bermanfaat ;)

1. Memebentuk sebuah grup belajar atau kelompok belajar

Nah,, pastinya belajar akan lebih semangat lagi kalau kita membentuk sebuah kelompok belajar, karma bisa salig membantu satu sama lain, dan sebaiknya dari membentuk sebuah kelompok tersebut, ajaklah teman yang pintar untuk bergabung, agar bisa termotivasi dan ketularan pintarnya pada saat belajar.

2. Disiplin dan tekun belajar

Luangkanlah waktumu dalam sehari minimal 1 sampai 2 jam perhari untuk belajar, membaca artikel yang bermaanfaat juga berpengaruh kok untuk kita agar wawasan kita bertambah,belajar setiap hari lebih baik dari pada belajar pada saat mau ulangan saja .

3. Bertanya jika belum paham atau mengerti

Pada saat bu Guru selesai menerangkan materi, biasanya bu guru selalu bertanya apakah kalian sudah paham? Atau ada yang ingin bertanya? Nah,, disinilah kesempatan kita untuk bertanya materi yang diajarkan lebih lanjut,, ingat pribahasa yang kita tau yaitu, “Malu Bertanya Sesat di Jalan”



4. Membuat Rangkuman dari Materi

Dari setiap materi yang ada pada buku , pasti terdapat rangkuman dan kata kata penting untuk diingat, maka dari itu, buatlah rangkuman tersebut menjadi lebih rinci, agar kita lebih mudah menghafalnya.

5. Jauhkan sikap tidak Jujur

Jangan biasakan mencontek atau bertanya kepada teman, karma akan berpengaruh, gunakanlah tips tips diatas, insya Allah bermanfaat untuk kita semua .. selamat mencoba yaa…

Rabu, 21 Maret 2012

Pengertian Sehat dan Konsep Sehat

SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Jika dilihat dari sejarah perkembangan kesehatan mental semakin lama mengalamai perubahan setelah Perang Dunia II, perhatian masyarakat mengenai kesehatan jiwa semakin bertambah. Kesehatan mental bukan suatu hal yang baru bagi peradaban manusia gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban.

seperti ilmu psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia tidak berbeda dengan kesehatan mental hanya saja masalah dan cara penagannya berbeda pada saat itu.

Jaman dulu banyak beredar kepercayaan atau mitos yang salah mengenai penyakit mental, ada yang percaya bahwa penyakit mental disebabkan oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna-guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang salah ini hanya akan merugikan penderita dan keluarganya karena pengidap penyakit jiwa tidak mendapat pengobatan secara cepat dan tepat sehingga para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat dengan rantai besi.

Namun seiring jaman yang semakin maju dan perkembangan ilmu pengetahuan Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris, mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Lalu mereka dikenal dengan masa masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.

Dan selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Dan banyak tokoh mengenai perkembangan sejarah kesehatan mental seperti :

1. Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika.
2. Clifford Whittingham Beers (1876-1943). karena Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan saat di rumah sakit jiwa.
Serta beers menulis buku yang berjudul ”A Mind That Found Itself”
melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan, Beers menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhan bagi penderita gangguan mental dan menyusun suatu program yang beriisikan :
1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
Para psikolog besar sangat terkesan oleh Beers termasuk William James dan Adolf Meyer. Pada akhirnya Adolf Meyer menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.

Kepribadian menurut Eric Erikson
Teori perkembangan kepribadian yang dikemukakan Erik Erikson merupakan salah satu teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam psikologi. Hal ini dikarenakan ia menjelaskan tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia; satu hal yang tidak dilakukan oleh Freud. Selain itu karena Freud lebih banyak berbicara dalam wilayah ketidaksadaran manusia, teori Erikson yang membawa aspek kehidupan sosial dan fungsi budaya dianggap lebih realistis.
Teori Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang sangat selektif karena didasarkan pada tiga alasan. Alasan yang pertama, karena teorinya sangat representatif dikarenakan memiliki kaitan atau hubungan dengan ego yang merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian manusia. Kedua, menekankan pada pentingnya perubahan yang terjadi pada setiap tahap perkembangan dalam lingkaran kehidupan, dan yangketiga/terakhir adalah menggambarkan secara eksplisit mengenai usahanya dalam mengabungkan pengertian klinik dengan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan kekuatan/kemajuan dalam perkembangan kepribadian didalam sebuah lingkungan. Melalui teorinya Erikson memberikan sesuatu yang baru dalam mempelajari mengenai perilaku manusia dan merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami persoalan/masalah psikologi yang dihadapi oleh manusia pada jaman modern seperti ini. Oleh karena itu, teori Erikson banyak digunakan untuk menjelaskan kasus atau hasil penelitian yang terkait dengan tahap perkembangan, baik anak, dewasa, maupun lansia.
Erikson dalam membentuk teorinya secara baik, sangat berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan egonya. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai dengan ajaran dasar psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud. Jadi dapat dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan tetapi, teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu, maka di satu pihak ia menerima konsep struktur mental Freud, dan di lain pihak menambahkan dimensi sosial-psikologis pada konsep dinamika dan perkembangan kepribadian yang diajukan oleh Freud. Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Tampak dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Sedangkan konsep perkembangan yang diajukan dalam teori psikoseksual yang menyangkut tiga tahap yaitu oral, anal, dan genital, diperluasnya menjadi delapan tahap sedemikian rupa sehingga dimasukkannya cara-cara dalam mana hubungan sosial individu terbentuk dan sekaligus dibentuk oleh perjuangan-perjuangan insting pada setiap tahapnya.

Teori kepribadian menurut Sigmund Freud
Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap. Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun, meliputi beberapa tahap yaitu tahap oral, tahap anal, tahap phalik, tahap laten, dan tahap genital.
Teori Freud telah mengilhami pertentangan-pertentangan pahit, mazhab (aliran) yang bersaing, dan sejumlah interprestasi (pemaknaan) dan perubahan. Konsep-konsepnya lebih merupakan cara-cara memandang kepribadian daripada sebagai kesatuan yang nyata yang dapat dicek melalui eksperimen khusus. Tidak ada tes empiris yang sederhana yang dapat dipergunakan untuk menetapkan apakah superego, ego dan id merupakan konsep yang mungkin yang terbaik untuk dipergunakan dalam menggambarkan bagian-bagian dari pribadi manusia. Para ahli ilmu sosial masa kini setuju bahwa Freud mungkin benar dalam klaimnya bahwa motif-motif manusia sebagian besar tidak disadari dan di luar kendali rasional dan tidak selalu serasi dengan kebutuhankebutuhan masyarakat secara tertib.
Teori Freud. Psikoanalisis hampir diidentikan dengan sosok seorang Freud. Sigmund Freud (1856-1939) lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg Moravia yang pada masa itu merupakan provinsi di bagian utara Kekaisaran Autro Hongaria dan sekarang adalah wilayah Republik Ceska.
Dalam buku Sejarah dan Sistem Psikologi oleh James F. Brennan pada tahun 2006, pandangan freud terus berkembang selama kariernya yang panjang. Hasil kolektif tulisan tulisan yang luas merupakan sebuah sistem rinci tentang perkembangan kepribadian. Freud mengemukakan tiga struktur spesifik kepribadian yaitu Id, Ego dan Superego. Ketiga struktur tersebut diyakininya terbentuk secara mendasar pada usia tujuh tahun.
Struktur ini dapat ditampilkan secara diagramatik dalam kaitannya dengan aksesibilitas bagi kesadaran atau jangkauan kesadaran individu. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional. Id merupakan sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini.

Kesadaran dan Ketidaksadaran
Pemahaman tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia merupakan salah satu sumbangan terbesar dari pemikiran Freud. Menurutnya, kunci untuk memahami perilaku dan problema kepribadian bermula dari hal tersebut. Ketidakasadaran itu tidak dapat dikaji langsung, karena perilaku yang muncul itu merupakan konsekuensi logisnya.
Sedangkan kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang terlihat di permukaan.
Demikianlah juga halnya dengan kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori yang tertekan akan dihimpun dalam alam ketidaksadaran.
Kecemasan
Bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah tentang kecemasan. Kecemasan ini menurutnya berkembang dari konflik antara sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada. Menurut Freud kecemasan itu ada tiga: kecemasan realita, neurotik dan moral.
(1) Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.
(2) Kecemasan neurotik adalah rasa takut kalau-kalau instink akan keluar jalur dan menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang dapat mebuatnya terhukum, dan
(3) Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.
Mekanisme Pertahan Ego
Untuk menghadapi tekanan kecemasan yang berlebihan, sistem ego terpaksa mengambil tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu. Tindakan yang demikian itu, disebut mekanisme pertahanan, sebab tujuannya adalah untuk mempertahankan ego terhadap tekanan kecemasan. Dalam teori Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan yang penting adalah:
a. represi; ini merupakan sarana pertahanan yang bisa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran,
b. memungkiri; ini adalah cara mengacaukan apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dilihat seseorang dalam situasi traumatik,
c. pembentukan reaksi; ini adalah menukar suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan melawannya dalam kesadaran,
d. proyeksi; ini berarti memantulkan sesuatu yang sebenarnya terdapat dalam diri kita sendiri ke dunia luar,
e. penggeseran; merupakan suatu cara untuk menangani kecemasan dengan menyalurkan perasaan atau impuls dengan jalan menggeser dari objek yang mengancam ke “sasaran yang lebih aman”,
f. rasionalisasi; ini cara beberapa orang menciptakan alasan yang “masuk akal” untuk menjelaskan disingkirnya ego yang babak belur,
g. sublimasi; ini suatu cara untuk mengalihkan energi seksual kesaluran lain, yang secara sosial umumnya bisa diterima, bahkan ada yang dikagumi,
h. regresi; yaitu berbalik kembali kepada prilaku yang dulu pernah mereka alami,
i. introjeksi; yaitu mekanisme untuk mengundang serta “menelaah” sistem nilai atau standar orang lain,
j. konpensasi,
k. ritual dan penghapusan.

KONSEP SEHAT
Konsep sehat menurut saya adalah seseorang yang kondisinya vit, terbebas dari penyakit baik fisik, sosial, mental dan spiritual, kondisi sehat secara :
1. Secara Spiritual yaitu kesadaran diri terhadap agama tidak memiliki hati dan perkataan yang buruk , sehat tercermin dari cara seseorang dalam menekspresikan rasa syukur , pujian, kepercayaan dsb kepada Allah SWT. Sehat secara juga dapat diartikan yaitu keadaan dimana seseorang dapat menjalankan ibadah dan aturan agama yang dianutnya.
2. Sehat secara Emosional yaitu tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan apa yang sedang dirasakannya seperti marah, senang , sedih , gembira dll.
3. Sehat secara Intelektual yaitu : Suatu kondisi dimana seseorang daapat berkembang secara fisik dan intelektual sehingga dapat menuangkan ide ide yang bermanfaat bagi orang lain.
4. Sehat secara fisik yaitu apabila seseorang tidak mengeluh sakit dan semua organ fisik terlihat normal.
5. Sehat secara Sosial yaitu apabila seseorang dapat berhubungan baik dengan orang lain tanpa membedakan ras, agama dan status orang tersebut.

Daftar Pustaka ;

Hardjana, Andre. 1994. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.

Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.

Minggu, 08 Januari 2012

Menganalisa seseorang melalui jejaring social “facebook”


Setiap individu memiliki sikap dan karakter yang berbeda-beda dan cenderung ingin menunjukkan image dengan ciri khasnya masing-masing. Hal itu bisa kita temukan dari bagaiamana ia memilih variasi bentuk dan warna pada beberapa hal yang disukainya seperti barang-barang yang ia koleksi. Bagi kebanyakan orang, warna itu bisa melambangkan jati diri dan juga gambaran dari sikap serta karakter yang ada dalam diri seseorang. Misalnya saja warna pink itu identik dengan warna perempuan sedangkan hitam identik dengan warna laki-laki. Akan tetapi, pada dasarnya tidak semua perempuan itu menyukai warna pink dan juga semua laki-laki menyukai warna hitam. Namun, karena keidentikan itu, bagi sebagian orang beranggapan demikian.

Disini saya akan coba menganalisa seseorang yang bernama Agung  Dwiaji Prianggoro atau biasa dipanggil goro.
Yang saya amati pada gambar diatas. Menurut saya  Agung dalam kehidupan aslinya adalah seorang yang menyenangkan,ramah dan periang.
Tidak ada bedanya dengan kehidupan agung  di dunia maya, selalu menampilkan ekspresi yang bermacam-macam. Percaya diri dan menyenangkan… yang saya nilai dari photo profil goro adalah, dia adalah seseorang yang sangat menggemari dunia sepak bola… kenapa begitu?? Karena jelas terlihat pada poto profil goro menggunakan kostum team sepak bola ternama yaitu juventus…
Pada gambar diatas jelas selalu terlihat bahwa goro adalah tipe orang yang periang karena setiap photo terdapat ekspresi yang bermacam-macam.. goro juga mudah bergaul dan memiliki jiwa solidaritas yang tinggi…. Hhmm… dibalik kelebihan manusia pasti terdapat kekurangannya dong… pada kehidupan aslinya yang saya nilai dari kekurangan goro adalah seorang yang galak, marah-marah terus, hal-hal sepele selalu dibesar-besarkan, tapii dia bisa membatasi diri , walaupum dalam keadaan kesal atau sebel dengan seseorang, tapi tidak dia publikasikan dalam dunia maya…

Mungkin hanya sekedar ini saja yang saya dapat katakan mengenai agung dwiaji prianggoro.. dan bagi yang saya nilai, mohon di,aafkan apabila ada kata kata saya atau penilaian saya yang kurang berkenan dihati… ingat,, tak kenal maka tak sayang.. okeey… makasih….
Byeeee…