1. Pengertian Psikoterapi
Yaitu pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya,
pengobatandan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah ini
mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam
mengatasi gangguan emosionalnya dengan caramemodifikasi perilaku, pikiran dan
emosinya, sehingga individu tersebut mampumengembangkan dirinya dalam
mengatasi masalah psikisnya.
2. Tujuan-Tujuan dari
Psikoterapi yaitu
-
Membantu penderita dalam memahami
dirinya, mengetahui sumber-sumber psikopatologi dan kesulitan penyesuaian diri,
memberi perspektif masa depan yang lebih cerah
-
Perbaikan
ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.
-
membantu
pasien memperbaiki hubungan mereka dengan keluarga teman dan kolega
seprofesi. Terapis juga membantu pasien menghindari atau mengurangi
sumber-sumber stress dalam kehidupan mereka seperti tuntutan pekerjaan dan
konflik keluarga.
3. Unsur-Unsur
Psikoterapi
Unsur dari psikoterapi adalah asumsi bahwa berpikir dan emosibukan
dua proses yang terpisah Menurut Ellis, pilaran dan emosi merupakan dua hal
yangsaling bertumpang tindih, dan dalam prakteknya kedua hal itu saling
terkait. Emosidisebabkan dan dikendalikan oleh pikiran.
4. Per
bedaan Psikoterapi dengan konseling
Menurut Jones (dalam Reni 2012)
menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien.
Hubungan ini biasanya bersifat
individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien
memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehinggadapat
membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
5. Pendekatan
Psikoterapi terhadap mental illness
Dalam ilmu psikologi, ada banyak sekali
metode yang bisa digunakan untuk terapi. Semua metode itu merupakan hasil
pemikiran dan penelitian para pakar psikologi dari berbagai penjuru dunia. Dari
sekian banyak metode psikoterapi yang ada, bisa dikategorikan dalam lima
pendekatan, yaitu:
1. Psychoanalysis
& Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah
masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang
biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic (Psikodinamik)
pertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud (1856-1939), seorang neurologist dari
Austria. Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah dikembangkan dan
dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna
mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan
psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak
disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar
yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk
mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa
mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi).
Beberapa metode psikoterapi yang
termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy,
Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing,
Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.
2. Behavior
Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior
therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi
oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy
adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative
learning”.
Inti dari pendekatan behavior therapy
adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan
sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia
mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil
dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita
telah belajar bahwa "ketika saya melihat ular maka respon saya adalah
perilaku ketakutan".
Tokoh lain dalam pendekatan Behavior
Therapy adalah E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning,
yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan
menghindari hukuman.
Berbagai metode psikoterapi yang
termasuk dalam pendekatan behavior therapy adalah Exposure and Respon
Prevention (ERP), Systematic Desensitization, Behavior Modification, Flooding,
Operant Conditioning, Observational Learning, Contingency Management, Matching
Law, Habit Reversal Training (HRT) dan lain sebagainya.
3. Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy)
punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh
karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola
pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa
disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh
besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck.
Tujuan utama dalam pendekatan cognitive
adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir
rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive
adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic
Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive
Analytic Therapy (CAT) dan sebagainya.
4. Humanistic
Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap
bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan
hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang
psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan
perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan
memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar
kesadarannya sendiri.
Metode psikoterapi yang termasuk dalam
pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy,
Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal
Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
5. Integrative / Holistic Therapy
Yang sering saya temui adalah seorang
klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang mana tidak cukup bila
ditangani dengan satu metode psikoterapi saja. Oleh karena itu, saya
menggunakan beberapa metode psikoterapi dan beberapa pendekatan sekaligus untuk
membantu klien saya. Hal ini disebut Integrative Therapy atau Holistic Therapy,
yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental
seseorang secara keseluruhan.
6. Bentuk
Utama dalam Psikoterapi yaitu :
1.
Terapi Gestalt
Terapis Gestalt secara aktif
menunjukkan bagaimana klien bisa dengan mudah lari dari saat sekarang dan
memasuki masa lampau atau masa depan. Sebagian besar orang hanya bisa tinggal
dalam saat sekarangsekejap saja. Mereka agaknya lebih suka mencari cara
menghentikan aliran saat sekarang. Mereka sering berbicara tentang perasaan
hampir seakan-akan perasaan itu terpisah dari mengalami pada saat sekarang
alih-alih mengalami perasaan di sini dan sekarang.
2.
Terapi Analisis Transaksional
Terapi analisis transaksional adalah
terapi yang membantu klien dalam membuat putusan-putusan baru yang menyangkut
tingkah lakunya sekarang dan arah hidupnya. Sasarannya adalah mendorong klien
agar menyadari bahwa kebebasan dirinya dalam memilih telah dibatasi oleh
putusan-putusan dini mengenai posisi hidupnya dan oleh pilihan terhadap
cara-cara hidup yang mandul dan deterministik.
3.
Terapi Tingkah Laku
Terapi tingkah laku adalah penerapan
aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang
belajar. Terapi ini menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip
belajar pada pengubahan tingkah laku ke arah cara-cara yang lebih adaptif.
Sumber :
-
Gunarsa,
S.D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
-
Davison, Gerald C. (2012). Psikologi abnormal edisi 9.
Jakarta : Rajawali Pers.
-
Mappiare. (1992). Pengantar konseling dan
psikoterapi. Jakarta : Raja
Grafindo Persada.